MENGENAL VENERABILIS CARLO ACUTIS YANG AKAN DIBEATIFIKASI
ORANG KUDUS YANG PAKAI SEPATU MEREK NIKE DAN AHLI KOMPUTER
_____________________
JASAD YANG TAK HANCUR
VENERABILIS CARLO ACUTIS (3 Mei 1991 - Wafat pada tanggal 12 Oktober 2006)
Foto-foto tersebut diambil dari Keuskupan Asissi, Italia dalam rangka persiapan upacara beatifikasinya yang akan datang - Jasad suci Venerabilis Carlo Autis akan dibuka untuk penghormatan hingga tanggal 17 Oktober.
SIAPAKAH CARLO ACUTIS YANG AKAN SEGERA DIBEATIFIKASI?
Carlo Acutis meninggal pada usia 15 tahun karena leukemia parah, ia meninggalkan dalam ingatan semua orang yang mengenalnya perasaan hampa dan kekaguman yang besar atas kesaksian singkat namun mendalam tentang kehidupan Kristiani yang otentik.
Sejak ia menerima Komuni Pertama pada usia 7 tahun, ia tidak pernah melewatkan Misa Kudus harian. Ia selalu berusaha, baik sebelum atau setelah perayaan Ekaristi, untuk berhenti di depan Tabernakel untuk menyembah Tuhan, yang sungguh benar-benar hadir dalam Sakramen Mahakudus. Bunda Maria adalah orang kepercayaannya yang terbesar dan dia tidak pernah gagal untuk menghormatinya dengan mendaraskan Rosario Suci setiap hari. Cara hidup Carlo yang modern dan terkini berpadu sempurna dengan kehidupan Ekaristi yang mendalam dan pengabdian kepada Bunda Maria, yang membantunya menjadi anak lelaki yang sangat istimewa yang dikagumi dan dicintai semua orang.
Mengutip kata-kata Carlo sendiri: "Tujuan kita haruslah yang tak terbatas dan bukan yang terbatas. Yang tak terbatas adalah tanah air kita. Kita selalu diharapkan di Surga”. Ungkapan lain dari dia adalah: “Semua orang dilahirkan sebagai aslinya tapi banyak yang mati sebagai fotokopi”. Untuk bergerak menuju tujuan ini dan tidak “mati sebagai fotokopi” Carlo berkata bahwa kompas kita haruslah Firman Tuhan, yang harus kita ukur terus menerus. Tetapi untuk mencapai tujuan yang begitu tinggi diperlukan tindakan yang sangat khusus: SAKRAMEN DAN DOA. Secara khusus, Carlo menempatkan Sakramen Ekaristi sebagai pusat hidupnya dan dia menyebutnya "JALAN RAYAKU MENUJU KE SURGA".
Carlo sangat berbakat dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia komputer sehingga baik teman-temannya maupun orang dewasa dengan gelar teknik komputer menganggapnya jenius. Semua orang kagum pada kemampuannya untuk memahami rahasia komputer yang biasanya hanya dapat diakses oleh mereka yang memiliki gelar universitas khusus. Minat carlo meliputi pemrograman komputer, pengeditan film, pembuatan situs web, pengeditan, dan penataan publikasi kecil, hingga membantu mereka yang paling membutuhkan terutama anak-anak dan orang tua.
Pemuda asal Keuskupan Milan ini adalah sebuah misteri, yang sebelum dia meninggal mampu mempersembahkan penderitaannya untuk Paus dan Gereja.
“Untuk selalu bersatu dengan Yesus, inilah rencana hidup saya”. Beberapa kata-kata Carlo Acutis ini, anak muda yang meninggal karena leukemia, mengatakan garis besar ciri khas dari kehidupan singkatnya: HIDUP BERSAMA YESUS, UNTUK YESUS, , DI DALAM YESUS. (…) “Saya bahagia untuk mati karena saya menjalani hidup saya tanpa menyia-nyiakan satu menit pun darinya untuk sesuatu yang tidak menyenangkan Tuhan”. Dan Carlo meminta dari kita hal yang sama: dia meminta kita untuk menyebarkan Injil melalui hidup kita, sehingga kita masing-masing dapat menjadi mercusuar untuk menerangi petualangan orang lain.
KATA PENGANTAR DARI KARDINAL ANGELO COMASTRI
Carlo, seperti banyak remaja waktu kita sibuk di sekolah, dengan teman-temannya, dan untuk usianya yang masih muda adalah seorang ahli komputer. Di tengah semua komitmennya dia bertemu dengan Yesus Kristus.
Carlo Acutis menjadi saksi Kristus Yang Bangkit, dia mempercayakan dirinya kepada Perawan Maria. Carlo menjalani hidup yang penuh kasih karunia dan berbagi pengalamannya yang luar biasa tentang Tuhan dengan teman-temannya.
Dia menerima Ekaristi setiap hari, dia menghadiri Misa Kudus dengan taat setiap hari dan akan berhenti berjam-jam dalam adorasi di hadapan Sakramen Mahakudus. Pengalaman dan kedewasaan Kristiani bersaksi tentang kebenaran kata-kata Paus Benediktus XVI dalam Seruan Apostolik Sakramentum Caritatis: Kurban Misa dan Adorasi Ekaristi memperkuat, mendukung, mengembangkan kasih Yesus dan ketersediaan pelayanan gerejawi.
Carlo juga memelihara devosi khusus kepada Bunda Maria, kepada siapa dia dengan setia mendaraskan Rosario, dan merasakan cinta keibuannya, dia mempersembahkan tindakan penyangkalan diri padanya.
Remaja ini secara sosiologis mirip dengan teman sekolahnya, merupakan saksi otentik bahwa Injil dapat dihayati secara utuh bahkan oleh seorang remaja.
Dalam kehidupannya yang singkat, berorientasi pada pertemuan dengan Yesus, seperti cahaya yang tidak hanya menyinari jalan orang-orang yang mengenalnya, tetapi juga bagi mereka yang akan mengetahui kisahnya. Saya yakin biografi pertama Carlo Acutis ini, diedit oleh Nicola Gori, dengan kemampuannya yang terkenal untuk melibatkan pembaca, akan membantu remaja masa kini, yang begitu bermasalah dan dikondisikan oleh Media Massa, untuk merefleksikan makna kehidupan dan nilai-nilai Injil dan untuk mewujudkannya sepenuhnya.
Memandang remaja ini sebagai teman sebayanya, yang merasa tertarik dengan persahabatan Kristus, dan karena alasan inilah mengalami kegembiraan yang lebih sejati, anak-anak kita akan disentuh dengan pengalaman hidup yang tidak menghilangkan apa pun dari kekayaan masa remaja muda, tetapi telah meningkatkannya lebih banyak lagi.
Kesaksian carlo tentang Injil tidak hanya menjadi pendorong bagi remaja masa kini, tetapi juga membantu para pastor paroki dan para guru untuk mempertanyakan diri mereka sendiri tentang nilai formasi yang mereka berikan kepada kaum muda di komunitas paroki kita dan bagaimana membuat formasi ini efektif dan tajam.
Credits to Credo In Unum Deum
Diterjemahkan oleh S Katholik
No comments