APA LAMBANG DAN MAKNA LINGKARAN (KORONA) ADVEN?
LINGKARAN ADVEN:
MARI KETAHUI LAMBANG DAN MAKNANYA
MARI KETAHUI LAMBANG DAN MAKNANYA
korona adven |
Pada Masa Adven, banyak orang Kristen memasang Lingkaran Adven di gereja. Selain hiasan-hiasannya yang tampak semarak serta membangkitkan semangat, ada banyak sekali lambang yang terkandung di dalamnya, yang belum diketahui banyak orang. Pertama, karangan tersebut selalu berbentuk lingkaran. Karena lingkaran tidak mempunyai awal dan tidak mempunyai akhir, maka lingkaran melambangkan Tuhan yang abadi, tanpa awal dan akhir.
Lingkaran Adven selalu dibuat dari daun-daun evergreen. Dahan-dahan evergreen, sama seperti namanya “ever green” – senantiasa hijau, senantiasa hidup. Evergreen melambangkan Kristus, Yang mati namun hidup kembali untuk selamanya. Evergreen juga melambangkan keabadian jiwa kita. Kristus datang ke dunia untuk memberikan kehidupan yang tanpa akhir bagi kita. Tampak tersembul di antara daun-daun evergreen yang hijau adalah buah-buah beri merah. Buah-buah itu serupa tetesan-tetesan darah, lambang darah yang dicurahkan oleh Kristus demi umat manusia. Buah-buah itu mengingatkan kita bahwa Kristus datang ke dunia untuk wafat bagi kita dan dengan demikian menebus kita. Oleh karena Darah-Nya yang tercurah itu, kita beroleh hidup yang kekal.
Empat batang lilin diletakkan sekeliling Lingkaran Adven, tiga lilin berwarna ungu dan yang lain berwarna merah muda. Lilin-lilin itu melambangkan keempat minggu dalam Masa Adven, yaitu masa persiapan kita menyambut Natal. Setiap hari, dalam bacaan Liturgi Perjanjian Lama dikisahkan tentang penantian bangsa Yahudi akan datangnya Sang Mesias, sementara dalam Perjanjian Baru mulai diperkenalkan tokoh-tokoh yang berperan dalam Kisah Natal. Pada awal Masa Adven, sebatang lilin dinyalakan, kemudian setiap minggu berikutnya lilin lain mulai dinyalakan. Seiring dengan bertambah terangnya Lingkaran Adven setiap minggu dengan bertambah banyaknya lilin yang dinyalakan, kita pun diingatkan bahwa kelahiran Sang Terang Dunia semakin dekat. Semoga jiwa kita juga semakin menyala dalam kasih kepada Bayi Yesus.
Warna-warni dari keempat lilin juga memiliki makna tersendiri lho..
- Lilin ungu sebagai lambang pertobatan. Dinyalakan pada Hari minggu Adven I, II, dan IV. Warna ungu mengingatkan kita bahwa Adven adalah masa di mana kita mempersiapkan jiwa kita untuk menerima Kristus pada Hari Natal.
- Lilin merah muda dinyalakan pada Hari Minggu Adven III yang disebut Minggu “Gaudete”. “Gaudete” adalah bahasa Latin yang berarti “sukacita”, melambangkan adanya sukacita di tengah masa pertobatan karena sukacita Natal hampir tiba.
Pada Hari Natal, keempat lilin tersebut digantikan dengan lilin-lilin putih – masa persiapan kita telah usai dan kita masuk dalam sukacita yang besar.
Lingkaran Adven diletakkan di tempat yang mencolok di gereja. Para keluarga memasang Lingkaran Adven yang lebih kecil di rumah mereka. Lingkaran Adven kecil ini mengingatkan mereka akan Lingkaran Adven di Gereja dan dengan demikian mengingatkan hubungan antara mereka dengan Gereja. Lilin dinyalakan pada saat makan bersama. Berdoa bersama sekeliling meja makan mengingatkan mereka akan meja perjamuan Tuhan di mana mereka berkumpul bersama setiap minggu untuk merayakan perjamuan Ekaristi – santapan dari Tuhan bagi jiwa kita. Jadi Lingkaran Adven hendak mengingatkan kita akan perlunya persiapan jiwa sehingga kita dapat sepenuhnya ambil bagian dalam sukacita besar Kelahiran Kristus, Putera Allah, yang telah memberikan Diri-Nya bagi kita agar kita beroleh hidup yang kekal.
Lingkaran adven atau Korona Adven mempunyai empat lilin. Praktik membuat lingkaran adven ini berasal dari Jerman yang kemudian berkembang dan dilakukan di dalam gereja di banyak daerah. Berbagai makna kemudian dilekatkan pada simbol-simbol yang digunakan dalam lingkaran adven itu.
Empat lilin itu melambangkan keempat minggu dalam Masa Adven, yaitu masa persiapan kita menyambut Natal. Tiga lilin berwarna ungu, yang menyimbolkan pertobatan dan penantian. Sedangkan lilin minggu ketiga Adven berwarna merah muda, yang menyimbolkan sukacita. Minggu ketiga Adven yang disebut Minggu “Gaudete” atau Minggu “bersukacitalah”, mengajak umat untuk bersukacita karena kedatangan Sang Penyelamat semakin dekat.
Lilin dalam lingkaran adven ini dinyalakan mulai Minggu Adven pertama. Setiap minggu dinyalakan tambahan satu lilin, sehingga banyaknya lilin yang bernyala menjadi tanda progresif bahwa kelahiran Sang Terang Dunia semakin mendekat. Hal ini mengingatkan kita untuk menyediakan palungan di dalam hati kita agar Kristus bisa dilahirkan kembali dalam diri kita. Maka, lingkaran adven menjadi bagian persiapan rohani menyambut kedatangan Sang Mesias.
Di beberapa daerah, ditambahkan lilin kelima berwarna putih yang lebih besar dan diletakkan di tengah lingkaran. Lilin putih ini melambangkan Kristus yang adalah “Terang yang telah datang ke dalam dunia” (Yoh 3:19-21). Lilin putih ini dinyalakan pada Misa malam Natal sebagai lambang bahwa masa penantian telah berakhir karena Juruselamat telah lahir.
Simbolisasi lainnya kiranya juga perlu dimengerti. Digunakan lingkaran dan bukan bentuk lain, karena lingkaran dimaknai sebagai simbol dari Allah yang abadi yang tidak mempunyai awal dan akhir. Lingkaran ini dibungkus dengan daun-daunan hijau (pakis, pinus, salam), karena hijau melambangkan hidup. Kristus adalah Sang Hidup itu sendiri. Dia telah wafat, tetapi hidup kembali dan tetap hidup.
Kedua, pada abad XVI, lingkaran adven juga dipasang dalam rumah-rumah keluarga Kristiani. Maknanya, alangkah baiknya jika setiap keluarga memasang lingkaran adven. Lingkaran ini bisa digantung atau diletakkan di atas meja. Biasanya diletakkan di tempat yang mudah dilihat oleh seluruh anggota keluarga. Lingkaran adven ikut menyemarakkan suasana dan membangkitkan semangat persiapan menyambut kelahiran Yesus dan kedatangan Kristus yang kedua pada akhir zaman.
disarikan dari berbagai sumber
No comments