Breaking News

PERAYAAN MALAM PASKAH 2018


PERAYAAN EKARISTI MALAM PASKAH
"TIRAKATAN KEBANGKITAN TUHAN"
GEREJA KATOLIK STASI SANTO MIKAEL WIRADESA 
- 31 Maret 2018 -
Gambar terkait
ilustasi
dok. google
Petugas Kepolisian 
yang sedang melakukan pengecekan
dok. stasi
Wiradesa, Sabtu, 31 Maret 2018 merupakan hari istimewa sekaligus hari bahagia dan Penuh Harapan. Mengapa? Karena hari ini merupakan hari dimana sang Penyelamat kita yakni Yesus Kristus mengalahkan maut dan Bangkit dari antara orang mati setelah Ia mengalami Kesengsaraan, Derita, Wafat, hingga Bangkit dengan Mulia.
Kesengsaraan-Nya mengajarkan kepada kita agar kita tetap berjuang dan tidak mudah mengeluh didalam kita memanggul salib beban hidup kita, seberapapun beratnya. Yesus yang kita imani yang telah wafat di kayu salib memang telah membuat kita mengalami kesedihan, namun tak bertahan selamanya melainkan hanya sementara. Sebab, Dia akan bangkit dan akan kembali serta senantiasa menolong kita.

Hari ini Gereja Katolik seluruh dunia merayakan VIGILI PASKAH atau Malam Paskah yakni Perayaan Tirakatan Kebangkitan Tuhan. Kebangkitannya dilambangkan dengan nyala api dari lilin Paskah. Dalam Perayaan Ekaristi di Gereja Stasi St. Mikael Wiradesa malam ini, berjalan dengan lancar dan juga meriah, diawali dengan Upacara Cahaya.
Para Putra-Putri Altar 
yang bertugas dalam perayaan Malam Paskah
dok. Pak Albinus
Pada Perayaan Malam Paskah atau Vigili Paskah, Gereja berjaga dalam doa (Latin:vigili, Jawa: tirakat) dengan merayakan suatu liturgi agung untuk mengenangkan saat-saat Tuhan bangkit dari kematian. Inilah suatu malam pembebasan, seperti ketika bangsa Israel berjaga di malam saat Tuhan yang akan lewat dan menghukum bangsa Mesir atau berjaga-jaga di pinggir laut merah untuk menantikan Tuhan membelah Laut Merah agar mereka dapat melewati dasar laut dan memperoleh kebebasan dari perbudakan Mesir. Malam Tuhan lewat (pesach) yang dikenangkan bangsa Israel setiap Tahun itu melambangkan saat kebangkitan Kristus (Paskah), malam pembebasan sejati, saat Kristus bangkit sebagai pemenang atas dosa dan kematian. Pada Malam Paskah, kita menantikan dan menyongsong Yesus Kristus yang akan beralih dari kematian menuju kepada hidup. KematianNya telah menghancurkan dosa dan maut, dan kebangkitanNya memperbaharui kehidupan.
Malam Paska secara rohani, merupakan malam paling indah dari segala malam selama sepanjang tahun. Pada malam ini seluruh aspek kekristenan kita mendapat makna dan sumbernya. Tidak ada perayaan dalam Gereja yang lebih agung dari perayaan malam Paska. Inilah malam paling terberkati dan karenanya Gereja menetapkan malam ini adalah malam yang paling penuh rahmat bila hendak mengadakan penerimaan Sakramen Pembaptisan suci.

Perayaan VIGILI PASKAH atau Malam Paskah di Gereja Stasi St. Mikael Wiradesa dilangsungkan dalam Bentuk Ekaristi Kudus Meriah yang di mulai Pkl. 18.00 wib. Perayaan Ekaristi ini dipimpin oleh Rm. Vincentius Suranto, Pr atau biasa di sapa Rm. Ranto. Umat yang menghadiri Perayaan Malam paskah ini ada + 200an Umat. Perayaan diawali dengan Upacara Cahaya yang bersuasanakan kegelapan.

Kelompok Paduan Suara 'Saint Michael' 
dalam Perayaan Malam Paskah
dok. stasi
Bacaan Injil Perayaan ini diambil dari kitab Mrk. 16:1-8 dimana dikatakan "Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus...". Dalam Homili nya, Rm. Ranto mengatakan bahwa Pewarta Kabar Gembira yang dimana tentang Yesus yang telah bangkit, pertama-tama di katakan dan disampaikan oleh para Perempuan-perempuan yakni Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus, dan Salome. "Bagaimana Para Perempuan-perempuan itu bisa menemukan atau tahu bawa makam yang itu adalah Makam Mayat Yesus dibaringkan? Padahal ada makam yang lainnya." itulah pertanyaan yang diungkapkan Rm. Ranto dalam Homilinya (31/3). Ada yang menjawab "makam Yesus di jaga Prajurit prajurit". Rm. Ranto melajutkan "Para Perempuan dapat mengetahui dimana letak makam Yesus dikarenakan karena Para Perempuan itu memiliki rasa cinta dan sayang kepada Yesus. Semua orang jika mencintai seseorang, pasti akan niteni atau menghafal apapun seperti "o. Pacarku ada andeng-andeng di pipinya, ada tai lalat di lehernya, dsb".. Itulah kenyataannya. Dari Sebab itu, para Perempuan itu juga niteni atau menghafal dimana Yesus (Nabi dan Gurunya) yang dia Sayangi, Cintai dan Kasihi dimakamkan. Selain itu, Yusuf dari Arimatea juga memberanikan diri menghadap Pilatus dan Meminta Jenazah Yesus dikarenakan juga memiliki rasa Cinta, dan Sayang kepada-Nya.

Kegembiraan beberapa anak bina iman Stasi
dok. stasi
Kita Sebagai umat yang mengimani Yesus dan percaya kepada-Nya diharapkan agar kita juga menumbuhkan rasa Cinta dan Sayang itu serta menerapkannya dalam Kehidupan dengan Orang Tua, Teman, Saudara, Sesama kita.

Perayaan Ekaristi berakhir dengan Meriah sekitar Pkl. 20.30 wib (2 1/2 jam). Dalam Perayaan ini, tidak diadakan Pembaptisan. Setelah Perayuaan Ekaristi, dilanjutkan dengan Ramah Tamah dan Makan Bersama. Rm. Ranto ijin setelah perayaan ekaristi untuk langsung balik ke Paroki untuk melaksanakan Misa 2 di Paroki Pkl. 21,00 wib.
Kegembiraan para Anggota Paduan Suara Stasi
dok. stasi
Selesai Perayaan, Seorang suster memimpin doa sebelum Makan. Setelah doa, umatpun lanjut keluar dari dalam kapel untuk Santap Makan bersama. Umat satu dengan yang lainnya saling mengucapkan Selamat Paskah.
Kebersamaan sebagai umat satu Stasi dan satu Paroki terwujud dan tergambar pada saat makan bersama tersebut. Seluruh Umat bergembira bersama dalam Perayaan Malam Paskah dimalam itu.




SELAMAT PASKAH 2018!
TUHAN MEMBERKATI..


No comments